Peta Situs
Sering Dibaca
-
الحمد لله الذى أنعمنا بنعمة الإيمان والإسلام. والصلاة والسلام على سيدنا محمد خيرالأنام وعلى آله وأصحابه وتابعيه على الدوام. أشهد أن لا إله ...
-
اللهُ اَكْبَرْ { 9 ×} اللهُ اَكْبَرْ كُلَّمَا هَلَّ هِلاَلٌ وَاَبْدَرَ اللهُ اَكْبَرْ كُلَّماَ صَامَ صَائِمٌ وَاَفْطَرْ اللهُ اَك...
Diberdayakan oleh Blogger.
Home >
Tahdzibunnafsi
> Cinta Sang Sufi
Senin, 18 Maret 2013
Cinta Sang Sufi
Jalaluddin Rumi menuturkan cinta para pencinta. Ketika para pencinta menyadari keluhan
tentang keterpisahan dari kekasihnya dan menyalahkannya karena kekejamannya, sesungguhnya
keluhan Sufi (syikayat) itu tidak lebih daripada kisah (hikayat) tentang kerinduannya
kepada Tuhan yang tidak terhingga --suatu kisah yang mana Tuhan mengilhaminya untuk diceritakan.
CINTA DALAM KETIADAAN
Betapa tak 'kan sedih aku, bagai malam, tanpa hari-Nya serta keindahan wajah hari terang-Nya?
Rasa pahit-Nya terasa manis bagi jiwaku:
semoga hatiku menjadi korban bagi Kekasih yang membuat pilu hatiku!
Aku sedih dan tersiksa karena Cinta demi kebahagiaan Rajaku yang tiada bandingnya.
Titik air mata demi Dia adalah mutiara, meski orang menyangka sekadar air mata.
Kukeluhkan jiwa dari jiwaku, namun sebenarnya aku tidak mengeluh: aku cuma berkisah.
Hatiku bilang tersiksa oleh-Nya, dan kutertawakan seluruh dalihnya.
Perlakukanlah aku dengan benar, O Yang Maha Benar, O Engkaulah Mimbar Agung,
dan akulah ambang pintu-Mu!
Di manakah sebenarnya ambang pintu dan mimbar itu? Di manakah sang Kekasih,
di manakah "kita" dan "aku"?
O Engaku, Jiwa yang bebas dari "kita" dan "aku", O Engkaulah hakikat ruh lelaki dan wanita.
Ketika lelaki dan wanita menjadi satu, Engkaulah Yang Satu itu; ketika bagian-bagian musnah,
lihatlah, Engkaulah Kesatuan itu
Engkau ciptakan "aku" dan "kita" supaya memainkan puji-pujian bersama diri-Mu,
Hingga seluruh "aku" dan "engkau" dapat menjadi satu jiwa serta akhirnya lebur dalam sang Kekasih.
Dengan menyingkirkan selubung bentuk, Rumi melihat Keindahan abadi pada wanita, yang memberi
semangat dan obyek segala cinta, dan memandangnya dalam sifat esensialnya, sebagai medium yang
melaluinya Yang Maha Indah mengungkapkan diri-Nya dan melaksanakan aktivitas penciptaan. Ibnu 'Arabi
bahkan jauh menyatakan bahwa bayangan Tuhan yang paling sempurna itu dapat dinikmati oleh mereka
yang merenungkan-Nya dalam seorang wanita.
CINTA WANITA
Jika secara lahir isterimu yang kauatur,
maka secara batin engkaulah yang diatur isterimu yang kaudambakan itu
Inilah ciri khas Manusia: pada jenis binatang lain cinta kurang terdapat,
dan itu menunjukkan rendahnya derajat mereka.
Nabi bersabda bahwa wanita mengungguli orang bijak, sedangkan laki-laki yang sesat mengunggulinya;
karena pada mereka kebuasan binatang tetap melekat.
Cinta dan kelembutan adalah sifat manusia, amarah dan gairah nafsu adalah sifat binatang.
Wanita adalah seberkas sinar Tuhan: dia bukanlah kekasih duniawi.
Dia berdaya cipta: engkau boleh mengatakan dia bukan ciptaan.
0 comments:
Posting Komentar